cara menghitung diskon

Cara Menghitung Diskon: Jangan Kepincut Diskon Besar!

Diskon merupakan teknik marketing yang sangat menarik. Maka tidak heran jika kita sering melihat promo-promo menarik di mall. Lalu bagaimana sih cara menghitung diskon yang benar? Pasalnya, saat ini masih banyak orang yang salah kaprah dengan persentase diskon.

Meskipun diskon adalah metode pamungkas bagi sebagian penjual, namun metode ini terkadang sangat membingungkan bagi konsumen.

Hal ini karena umumnya diskon ditulis menggunakan persen (%). Maka dari itu kita harus bisa menghitung harga pasti setelah diskon.

Cara Menghitung Diskon

Sebenarnya rumus atau cara menghitung diskon itu tidak sulit. Pasalnya, untuk mengetahui harga setelah diskon kita hanya mengalikan persentase dari harga asli.

Setelah kita tahu jumlah diskon, cukup mengurangi harga asli dengan nominal diskon. Maka harga sesudah diskon sudah bisa kamu hitung.

Namun dalam dunia marketing, diskon juga dibagi menjadi dua jenis yaitu diskon tunggal dan ganda. Nah, untuk cara mengitung diskon ikuti rumus berikut ini:

1. Diskon Tunggal

Sebagai contoh ada baju dengan harga Rp 500.000, yang di diskon sebesar 30%. Maka rumus menghitung diskon yaitu Rp 500.000 x 30% = 150.000. Nah, untuk menghitung harga setelah diskon kita cukup kurangi harga asli yaitu 500.000 – 150.000 = 350.000.

Baca juga:  Termudah : 5 Cara Menghilangkan Kutu Rambut Secara Alami

Dengan penghitungan ini, kalian sudah menemukan harga setelah diskon yaitu Rp 350.000. Jika  persentase bulat mungkin tidak begitu membingungkan.

Namun nominal diskon seperti 15%, 25%, 17% inilah yang biasanya membuat bingung konsumen. Jadi, pastikan kalian hitung terlebih dulu ya sebelum membeli, usahakan jangan mudah terkecoh dengan plang diskon.

2. Menghitung Diskon Ganda

Jika umumnya diskon yang sering kita lihat adalah tunggal, lalu bagaimana jika diskon ganda? Sebenernya cara menghitung diskon ganda tidak jauh berbeda dengan tunggal.

Sebagai contoh ada jelana jeans dengan harga Rp 400.000, lalu terpampang diskon 20% + 15%. Maka untuk mengetahui harga setelah diskon yaitu menghitung diskon pertama terlebih dulu.

Jika harganya Rp 400.000, maka inilah rumusnya (100% – 20%) x Rp 400.000 = Rp 320.000. Langkah selanjutnya hitung nominal persentase diskon yang kedua.

Rumusnya masih sama, tapi harga yang dipakai yaitu harga setelah di diskon pertama (100% – 15%) x Rp 320.000 = Rp 272.000. Jika melihat contoh diatas, harga celana jeans Rp 400.000 yang di diskon 20% + 15% yaitu Rp 270.000. Apakah sampai sini sudah paham?

Cara Menghitung Diskon di Kalkulator

Sebenarnya dari rumus diskon yang sudah kita bahas cukup jelas. Namun jika kalian masih bingung, dan ingin melihat cara menghitung diskon di kalkulator, ikuti langkah-langkah berikut ini:

  • Masukan nominal harga sebelum diskon
  • Kemudian kalikan dengan jumlah persen diskon
  • Maka hasilnya harga setelah diskon
Baca juga:  7 Cara Menyembuhkan Bisul Dengan Bahan Alami : Super Mudah

Rumus tersebut juga berlaku untuk menghitung diskon ganda. Namun kalian harus menghitung harga setelah diskon pertama terlubih dulu. Hal ini untuk menghindari kesalahan umum yang sering terjadi pada kalkulator.

Hindari perkalian atau pembagian beruntun secara langsung. Pasalnya, kalkulator juga memiliki kelemahan pada perhitungan tertentu.

Jenis Jebakan Diskon yang Harus Dihindari

Apakah kamu pernah melihat embel-embel diskon tapi punya segudang syarat dengan kata-kata promosi yang menarik? Itulah salah satu jenis jebakan diskon yang terselubung. Maka dari itu, sebagai konsumen kita harus jeli melihat setiap promo.

Nah, buat kalian yang suka belanja, berikut ini beberapa jenis jebakan diskon yang harus kita hindari:

1. Diskon Bersyarat

Untuk menarik perhatian, terkadang penjual akan menawarkan diskon tertentu. Namun tidak seperti yang kita kira, diskon yang mereka tawarkan biasanya terselubung berbagai syarat dan ketentuan.

Hal ini biasa dilakukan oleh penjual untuk menutupi kos harga yang sudah terpotong misalnya diskon 20% minimal belanja Rp 200.000. Secara perhitungan, syarat yang berlaku merupakan backup untuk mengambil keuntungan tanpa disadari konsumen.

2. Diskon Produk Kurang Berkualitas

Ada beberapa alasan mengapa penjual menawarkan potongan harga. Masih ada kemungkinan ini merupakan stok lama yang kurang diminati, atau produk cacat. Untuk mengurangi potensi kerugian yang besar, maka strategi diskon pasti menjadi pilihan terbaik untuk sebagian penjual.

Baca juga:  Gaji 2 Juta Ingin Punya Rumah? Ini Tipsnya!

Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan produk tersebut memang berkualitas, terlebih merk – merk baranded. Oleh sebab itu kalian harus jeli melihat kualitas dan selalu implikasikan cara menghitung diskon yang sudah kita bahas untuk perbadingan harga.

3. Promo Gratis Produk

Strategi jebakan diskon selanjutnya yaitu gratis produ untuk pemelian tertentu. Kamu pasti pernah lihat kan promo beli 2 gratis 1? Ada kemungkinan itu adalah jebakan diskon!

Secara umum, penjual pasti tidak mau rugi dong? Nah, biasanya harga produk yang dijual jauh dari harga umum. Dari keuntungan lebih itulah untuk menutupi modal produk yang gratis tersebut.

Jika harga produk tidak jauh beda dengan yang lain, mungkin tidak menjadi masalah. Tapi bagaimana jika harganya sangat jauh dari pasaran? Hal ini tentu jebakan!

Sebenarya masih banyak teknik marketing yang biasa diterapkan oleh para penjual, mungkin dari beberapa teknik, tiga jenis inilah yang paling umum dipromosikan sebagai iklan komersial dan non komersil.

Maka dari itu, sebagai konsumen kita wajib tahu cara menghitung diskon dan beberapa teknik promo yang mejebak agar tidak rugi saat berbelanja.