Ketika menjalankan sebuah bisnis, tentunya Anda harus tahu bagaimana cara menghitung laba usaha Anda. Jangan sampai Anda asal-asalan dalam berbisnis tanpa memperhitungkan laba yang diperoleh. Bukannya menguntungkan, bisa jadi bisnis tersebut malah merugikan.
Oleh karena itulah sangat penting untuk mengetahui laba atau untung dari bisnis yang Anda jalankan. Laba sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu laba bersih dan laba kotor. Keduanya ini memiliki perbedaan, Anda harus bisa membedakan kedua jenis laba ini.
Daftar Konten
Cara Menghitung Laba Usaha
Nah, pada kesempatan kali ini kami akan membagikan tutorial cara menghitung laba usaha. Mulai dari laba bersih sampai dengan laba kotor. Kami juga akan menjelaskan sedikit tentang laba bersih dan kotor.
1. Laba Bersih
Laba bersih sering disebut dengan bottom line, karena posisinya ada di bawah laporan laba rugi perusahaan. Pendapat ini biasanya didapat dengan mengurangi pengeluaran dari berbagai pendapatan, contoh:
- Biaya operasional
- Pajak penghasilan
- Bunga pinjaman
- Penyusutan
- Overhead, administrasi, dan beban umum.
Pendapatan bersih atau net income ini juga bisa berupa penghasilan tambahan. Contohnya adalah investasi uang jangka pendek atau hasil dari penjualan aset.
2. Rumus Laba Bersih
Untuk cara menghitung laba usaha yang bersih, Anda harus mengumpulkan semua data yang dibutuhkan. Hal ini karena Anda harus menghitung total pendapatan setelah dikurangi dengan semua pengeluaran yang ada pada perusahaan atau bisnis Anda.
Berikut rumus hitung laba bersih:
- Keuntungan bersih = total pendapatan – total pengeluaran
- Keuntungan bersih = laba kotor – beban
- Sedangkan jika Anda ingin menghitung margin pendapatan bersih, berikut adalah rumusnya:
- Margin untung bersih = (laba bersih / total pendapatan) x 100
Contoh:
Perusahaan Anda mempunyai margin bersih 10% dengan pendapatan Rp50.000.000. Maka laba bersih yang Anda dapat adalah sebagai berikut:
- Untung bersih = margin bersih x pendapatan
- = 10% x Rp50.000.000
- = Rp5.000.000
3. Laba Kotor
Laba kotor atau yang disebut gross profit adalah semua pendapatan dari hasil penjualan dikurangi dengan gaji karyawan, overhead, pembayaran bunga, pajak, dan biaya operasional lain. Jadi dalam pendapatan kotoro ini terdapat keuntungan dan biaya produksi maupun biaya jasa. Jadi masih belum bisa disebut sebagai keuntungan murni.
Dari pengertian tersebut, kita tahu bahwa selama biaya produksi jasa dan produk sudah di pertanggungjawabkan. Maka pendapatan sudah bisa di golongkan sebagai laba kotor. Sedangkan untuk gaji, bunga, dan pajak tidak termasuk pendapatan ini. Laba kotor merupakan pendapatan penjualan setelah di potong biaya produksi, namun belum terpotong gaji, bunga, dan pajak.
4. Rumus Laba Kotor
Cara menghitung laba usaha kotor tidaklah sulit. Anda bisa menggunakan rumus sederhana yaitu pendapatan dikurangi dengan HPP. Pendapatan adalah hasil penjualan sedangkan HPP adalah biaya untuk produksi jasa dan produk.
Berikut rumusnya:
- Keuntungan kotor = Pendapatan – HPP (Harga Pokok Penjualan)
Contoh:
Perusahaan Anda mempunyai rencana laporan laba rugi sebagai berikut:
- Penjualan bersih: Rp25.000.000
- HPP: Rp10.000.000
- Biaya pemasaran: Rp2.500.000
- Biaya administrasi: Rp2.500.000
- Pajak: Rp1.250.000
Berdasarkan dari data tersebut, maka bisa di hitung laba kotornya adalah sebagai berikut:
- Keuntungan kotor = Pendapatan – HPP
- = Rp25.000.000 – Rp10.000.000
- = Rp15.000.000
Manfaat Menghitung Laba Usaha
Ada beberapa manfaat yang bisa Anda dapat dari menghitung laba. Diantaranya adalah membantu menstabilkan keuangan bisnis atau perusahaan Anda. Anda juga bisa memantau perkembangan bisnis dengan menghitung laba usaha ini. Jadi secara tidak langsung, mengetahui laba usaha bisa membantu Anda mau di apakan bisnis atau perusahaan tersebut kedepannya.
Nah itulah tutorial bagaimana cara menghitung laba usaha, baik itu laba bersih maupun kotor. Dengan menghitung laba dari bisnis atau perusahaan, Anda bisa menentukan langkah berikutnya untuk mengembangkan atau menghentikan usaha tersebut.