Dariberita – Online shop merupakan suatu bisnis yang menjalankannya tidak terlalu menyita waktu. Kendati demikian, apabila menekuninya, bisa juga menjadi penghasilan utama. Agar keuangan tertata, jelas perlu contoh pembukuan olshop sederhana.
Pada dasarnya, pembukuan yang tertib dan jujur merupakan faktor penting dalam suatu bisnis. Tanpa adanya pembukuan, jelas pebisnis akan berjalan berdasarkan perkiraannya sendiri tanpa adanya data sebagai landasan.
Daftar Konten
Manfaat Melakukan Pembukuan
Memang pencatatan keuangan ini terkesan merepotkan, apalagi saat awal merintis usaha. Pada waktu tersebut, biasanya pebisnis pemula lebih fokus kepada produk dan pelayanan. Namun, justru pembukuan sejak awal ini sangat penting.
Pasalnya, jika tidak melakukan pencatatan sedari awal, bisa jadi terlena pada arus kas masuk. Hal ini karena tidak mengetahui besar biaya yang sudah keluar. Bahayanya, kondisi tersebut bisa membuat perhitungan akhir justru merugi.
Jadi, lakukan pembukuan untuk mendapatkan manfaat ini:
- Mengetahui jumlah pengeluaran dan pemasukan.
- Memiliki daftar pembeli dan riwayat transaksinya.
- Mampu memantau jumlah uang kas saat itu juga.
- Bisa mengetahui jumlah utang dan piutang.
- Dapat melihat posisi usaha apakah laba atau rugi.
- Memudahkan ketika harus mengambil keputusan terkait usaha.
- Memberikan gambaran kepada investor mengenai kesehatan keuangan bisnis tersebut.
Jadi, meskipun online shop Anda masih berupa rintisan, jangan sampai mengabaikan pencatatan ini. Lantas, bagaimana pembuatan catatan yang bisa Anda lakukan?
Contoh Pembukuan Olshop Sederhana Dan Mudah
Kunci dari sebuah pembukuan sederhana adalah mudah untuk memahaminya. Mengingat online shop rintisan biasanya merupakan usaha perorangan atau memiliki karyawan sedikit, membuat pembukuan sederhana saja sudah cukup.
Berikut ini beberapa jenis pencatatan yang seharusnya ada dalam sebuah olshop.
1. Buku Pemesanan
Pertama, Anda perlu melakukan pembukuan pemesanan pelanggan. Catatan tersebut akan merangkum segala hal mengenai pesanan barang dari konsumen. Di antaranya adalah meliputi:
- Nomor
- Tanggal pemesanan
- Nama pemesan
- Nama barang
- Jumlah pesanan
- Tanggal bayar
- Nominal pembayaran
- Nomor resi pengiriman
Dalam bentuk tabel, pembukuan pesanan tersebut akan tampak seperti di bawah ini.
2. Pencatatan Pengeluaran
Selanjutnya, Anda juga harus membuat pencatatan atas semua pengeluaran, mulai dari membeli barang dagangan, membayar gaji karyawan, dan sebagainya. Pencatatan ini harus Anda lakukan secara rutin, sehingga tidak ada yang terlewat.
Berikut ini adalah contoh pembukuan olshop sederhana untuk mencatat pengeluaran.
Keterangan:
- Isi kolom tanggal dengan kapan transaksi keuangan terjadi
- Uraian adalah tempat Anda menuliskan nama transaksi. Misalnya membeli barang dagangan, membayar listrik, dan lain-lain.
- Kolom pengeluaran dapat Anda isi dengan nominal uangnya.
- Adapun kolom utang diisi apabila transaksi Anda lakukan dengan pembayaran tertunda.
- Begitu juga dengan potongan harga, Anda isi jika dalam pembelian terdapat diskon.
3. Buku Stok
Umumnya, bisnis olshop merupakan usaha jual beli. Jadi, tentu ada stok barang. Agar jumlah persediaan jelas dan tidak ada yang hilang, sebaiknya membuat buku stok. Contoh pembukuan olshop sederhana sebaiknya memuat informasi:
- Nama barang
- Kode
- Jumlah Stok Awal
- Barang masuk
- Keluar
- Stok Akhir
Pada tabel, pencatatan ini akan tampak sebagai berikut:
Selanjutnya, berdasarkan data dari ketiga pencatatan di atas, Anda bisa mengetahui laba atau rugi. Caranya adalah dengan menjumlahkan semua penjualan dan menguranginya dengan seluruh jumlah pengeluaran.
Adapun dari buku stok, Anda bisa mengetahui jumlah barang tersedia. Jadi, bisa membeli barang yang sudah habis. Sebaliknya, jika stok masih banyak, tidak perlu buru-buru kulakan lagi, melainkan membuat promo untuk membuatnya cepat laku.
Setidaknya, Anda perlu membuat tiga contoh pembukuan olshop sederhana tersebut. Tujuannya agar keuangan bisnis lebih terpantau. Selain itu, akan mudah memutuskan harus mengembangkan usaha maupun menambah variasi produk.