Pembukuan Warung Kecil

3 Cara Membuat Pembukuan Warung Kecil : Akurat dan Mudah

DariBerita – Meski terlihat ribet, nyatanya pembukuan warung kecil sangatlah penting. Tidak semenyeramkan itu, hanya butuh konsistensi untuk lama-lama terbiasa. Mengingat, segala aktifitas atau transaksi sudah sewajarnya tercatat dalam buku yang rapi dan jelas.

Meski berlabel kecil, warung tetaplah warung dengan segala transaksi yang berjalan setiap hari. Kesehatan finansialnya, sangat ditentukan oleh pencatatan administrasinya, baik itu uang masuk, keluar, atau keperluan lain. Jadi, jangan sepelakan dan ikuti cara mudah ini untuk membuatnya sederhana.

3 Cara Sederhana Membuat Pembukuan Warung Kecil

Jangan bayangkan betapa ribetnya memisahkan berbagai macam transaksi dari buku besar. Sebab, untuk awal tidaklah perlu sedetail itu. Anda cukup menyiapkan perlengkapan dan jenis pencatatan di bawah ini saja.

1. Stock barang

Cara Membuat Pembukuan Warung Kecil

Setiap habis kulakan, tentu ada catatan barang masuk. Nah, agar semakin tertata, coba lakukan stock opname. Proses ini adalah pencatatan semua barang yang ada di warung, kemudian kelompokkan berdasarkan jenis atau kreteria tertentu.

Misalnya mana bahan pokok, mana perlengkapan self care, mana obat-obatan dan lainnya. Setelah itu, tata sesuai urutan experied atau kondisi barang. Secara umum, letakkan mana yang masuk dulu, maka harus terjual lebih dahulu (FEFO – Frist Experied Frist Out).

Jika sudah, maka buat data stock sederhana di buku bergaris khusus dan jadikan itu stock awal. Setiap ada penjualan, maka kurangi jumlahnya. Demikian juga saat kulakan atau menambah stock, maka langusng tambahkan jumlahnya.

Jika merasa kesulitan, bisa per minggu atau per bulan untuk mengurangi dan menambahkan stock. Caranya stock awal, ditambah seluruh stock yang masuk, dikurangi stock yang keluar.

Jumlah akhirnya, cek apakah sama dengan kondisi actual barang. Ketika ada selisih, maka cari, apakah hilang, rusak, tidak tercatat atau salah memasukkan angka.

Baca juga:  Berbagai Contoh Proposal Usaha untuk Mencari Modal

2. Pisahkan Biaya Operasional

Cara Membuat Pembukuan Warung Kecil

Pembukuan warung kecil banyak yang mengabaikan biaya operasional. Misalnya saja, untuk biaya transportasi ketika kulakan, itu pisahkan dari pengeluaran. Sebab, pengeluaran itu hanya ketika terjual. Lain dari itu, maka masuk ke biaya lainnya. Demikian juga ketika ada retur atau kerusakan yang harus tertangung.

Kenapa harus terpisah? Tentu saja untuk menghitung besaran laba atau rugi. Sebab, banyak yang berasumsi bahwa laba atau rugi hanya selisih dari harga kulak dengan harga jual. Padahal ini tidak sepenuhnya benar, ada biaya lain yang tidak masuk ke dalam selisih tersebut.

Demikian juga dengan biaya seperti penyusutan, untuk barang-barang yang mudah aus. Maka, biaya tersebut harus masuk, karena ketika barang tersebut tidak layak jual dengan harga normal, selisih kekurangan margin bisa ambil dari spare laba kotor.

Baca juga:  Lengkap! Inilah Cara Menghitung Modal Awal Dengan Mudah

3. Hati-hati Laba Dalam Pembukuan Warung Kecil

Cara Membuat Pembukuan Warung Kecil

Perhitungan dalam pembukuan warung memang sebatas mencari berapa besar laba atau rugi. Hanya saja, kalau menghitung dan dapat laba, hati-hati. Sebab, laba yang ada bisa jadi bukan laba sepenuhnya.

Kenapa harus berhati-hati?

Begini, harga barang ketika kulak sangat fluktuatif. Ada kalanya harga melambung tinggi sehingga margin kecil, ada kalanya rendah dan margin besar. Nah, dari sini, dapatkan bayangan bagaimana menghitung marginnya?

Jangan semua barang yang terdata, dipukul rata harganya untuk mengetahui besaran marginnya. Jangan ya! Karena ini bukan angka valid yang menunjukkan laba. Anda harus menghitung nilai tengah, dan rata-rata selisihnya untuk masuk ke dalam perhitungan margin. Atau, jika punya data valid dengan jumlah yang tidak terlalu banyak, bisa hitung per produk per harga ketika masuk.

Kalau sudah memperhatikan tiga tips mudah membuat pembukuan warung kecil di atas, Anda bisa menghitung laba atau rugi dengan tenang. Jangan sampai, seolah-olah laba, nyatanya itu rugi. Sebab, ada beberapa instrument yang tidak terbaca, dan angka yang ada bukan angka sebenarnya.