Paska penurunan harga crypto, para trader seakan terkena badai besar. Itu alasanya kenapa kamu perlu memahami teknik support and resistance untuk meminimalisir bahkan mendapatkan peluan cuan meski pasar sedang redup.
Pasalnya, analis teknikal terkait indikator merupakan modal utama bagi seorang trader. Jika kamu belum paham, jangan salahkan situasi pasar yang menentu atas kerugianmu.
Support dan resistance sekilas mudah terkesan mudah untuk dipelajari. Namun sebenarnya ini cukup beresiko khususnya bagi trader pemula. Beda halnya jika kamu sudah benar-benar memahami, ini memang akan terasa mudah.
Memahami pergerakan titik support and resistance bisa menyumbang manfaat besar. Sebab, kamu akan lebih paham momentum kapan mulai bertindak dan menghasilkan pundi-pundi cuan secara optimal.
Daftar Konten
Apa Itu Support dan Resistance?
Sebelum kita lanjut materi yang lebih dalam, kita akan sedikit menjelaskan pengertianya dulu. Support and Resistance merupakan faktor yang sangat fundamental dalam menganalisa pergerakan pasar. Umumnya para trader menggunakanya sebagai sinyal untuk menentukan level harga.
Namun tidak se-sederhana itu, kita perlu jauh mempelajari masing masing elemen sebelum diterapkan sebagai acuan analisis.
Pengertian Support
Pengertian support sendiri adalah batas harga terendah sebuah aset yang sulit ditembus dalam rentan waktu tertentu. Biasanya ini ditandai dengan garis horizontal yang bisa ditarik dari beberapa periode.
Bisa dibilang support sebagai indikator yang menentukan momentum paling tepat membeli sebuah aset/saham. Sedangkan saat kondisi pasar sedang downtrend seperti saat ini, kamu bisa gunakan teknik moving average agar hasilnya lebih akurat.
Bagaimana jika pergerakan harga justru menembus support? Itu artinya pasar sedang mencari kesetimbangan baru. Pada titik ini bisa menjadi acuan kapan kamu bisa masuk atau menunggu proses kesetimbangan baru terbentuk.
Pengertian Resistance
Resistance adalah simbol kebalikan dari support yang menentukan momentum paling tepat untuk menghasilkan keuntungan. Ini saatnya para trader bersiap-siap menentukan harga termahal untuk menjual aset mereka.
Jika kamu belum memiliki aset dan momentum sedang dalam titik Resistance, sebaiknya posisikan dirimu sebagai penonton. Pasalnya, pada titik ini merupakan harga tertinggi dari sebuah aset.
Cara Cuan Menggunakan Support dan Resistance
Meskipun semua hasil analisis tidak bisa akurat 100%, setidaknya bisa memberi potensi momentumtum yang bagus. Bayangkan jika semua keputusanmu tidak berdasar? Tentu akan jauh dari kata profit yang konsisten.
lalu bagaimana sih cara agar kita selalu profit dengan memahami titik Support and resistance? Berikut penjelasan dan cara menentukanya:
1. Teknik Trendlines
Trendlines salah satu teknik termudah yang bisa diterapkan. Titik support dan resistance akan jelas terlihat dengan menarik garis lurus dari beberapa tren harga pasar dari periode ke periode.
Tarik garis lurus dari tren harga tertinggi dari beberapa periode ke belakang untuk mengetahui titik Resistance yang akurat. Begitu juga sebaliknya, tarik dari garis dari harga terendah untuk mengetahui titik support.
2. Major & Minor
Untuk menentukan titik yang akurat, tentu kita juga harus memperhatikan Major Minor. Pasalnya, level support and resistance biasanya hanya pergerakan semu atau yang sering disebut minor. Ini biasa terjadi saat pergerakan pasar terjadi tren naik atau turun.
Contohnya ketika tren sedang melandai, maka harga akan terus menurun. Namun tidak membutuhkan waktu lama, harga memantul naik dan kemudian turun lagi. Pergerakan itulah yang dikatakan sebagai minor.
Hal tersebut juga berlaku saat tren harga sedang naik. Biasanya harga bergerak melandai dan tiba-tiba naik hingga menembus titik resistance sebelumnya.
3. Alarm Palsu
Ada kalanya ketika kita akan menentukan titik Support and Resistance, seringkali harga aset/saham bergerak lebih yang sudah kita harapkan. Meskipun ini jarang terjadi, inilah yang dinamakan peringatan palsu atau false breakout.
Ketika sudah menentukan analisa titik support di angka 50.000, maka umumnya pergerakan harga bisa saja mencapai 49.000 sebelum reli. Namun sejatinya alarm palsu menjadi peluan cuan. Terlebih jika kondisi pasar sedang bullish.
Contoh sederhananya yaitu ketika harga mengalami Uptren. Tapi tidak lama kemudian kembali ke titik supportnya atau bahkan lebih rendah. Disitulah kesempatan untuk meraup cuan sebelum harga kembali reli.
Begitu juga sebaliknya, jika jenis candlestick menunjukan tren harga sedang down. Saat harga menyentuh resistance awal, biarkan harga sampai menembus dan short-sell ketika harga mulai turun mendekati titik resistance.
Jika kamu menggunakan pendekatan ini, saat false breakout terjadi anggap saja hari keberuntunganmu. Pasalnya, salah satu kelemahan dari teknik ini yaitu jarang menjumpai false breakout.
Nah, apakah kamu sudah mulai paham tentang support dan resistance? Mungkin akan sulit jika kamu benar-benar pemula. Namun jam terbang pasti akan menjadi guru terbaik dan seolah membuka pola pikir menjadi seorang analisis yang handal.
Mari kita bersama belajar mengenal apa itu support and resistance, pelajari dan mulailah trading untuk memburu cuan yang konsisten.