pola candlestick untuk open posisi

3 Pola Candlestick Untuk Open Posisi yang Akurat

Candle atau grafik merupakan salah satu indikator yang paling sering digunakan untuk trading, baik itu saham maupun kripto. Setiap trader tentu harus tahu pola candlestick untuk open posisi agar bisa meminimalisir potensi kerugian.

Dengan bermodalkan pola candlestick ini Anda bisa mendapatkan profit secara konsisten asalkan tidak tamak. Karena sekali lagi, sebaik apapun Anda open posisi pasti akan ada saatnya loss. Oleh karena itulah sangat penting untuk menjaga Money Management ketika trading, dimanapun platformnya.

Pola Candlestick untuk Open Posisi

Nah, pada artikel kali ini kami akan membagikan beberapa pola candlestick untuk open posisi. Bagi Anda yang masih pemula, sebagai awalan silahkan gunakan pola berikut ini untuk membaca candlestick ketika akan open posisi.

1. Bullish Pin Bar

Bullish Pin Bar merupakan pola candlestick untuk open posisi bagi sebagian trader. Pasalnya, dilihat dari bentuknya mudah diingat, sehingga pola ini sering dijadikan acuan.

Bullish Pin Bar merupakan Pin Bar yang menandakan adanya pembalikan arah bersih (turun) menjadi bullish (naik). Memiliki body kecil dengan sumbu bawah yang panjang merupakan ciri khusus, dimana ukuran bodi tidak lebih dari setengah panjang keseluruh candle yang terbentuk.

Baca juga:  4 Cara Membaca Candlestick Agar Profit yang Tepat

2. Bullish Engulfing

Pola candlestick untuk open posisi yang berikutnya adalah Bullish Engulfing. Pola Bullish Engulfing merupakan pola price action yang terdiri atas 2 candle, dan tidak kalah populer dengan Pin Bar.

Candle ini memiliki ciri-ciri berupa candle kedua yang lebih besar sampai terlihat “memakan” candle pertama. Beda dengan Bullish Pin Bar, Bullish Engulfing ini sangat memperhitungkan letak level penutupan candle.

Saat open posisi menggunakan pola candle ini, ada dua syarat yang harus Anda perhatikan yaitu:

  • Candle kedua harus berupa candle bullish yang ditutup menguat di atas harga pembukaan dari candle yang pertama. Selain itu, harga terendah berikutnya harus lebih rendah dibandingkan sebelumnya.
  • Posisi candle harus berada di akhir downtrend untuk memastikan kenaikan sinyal yang selanjutnya.

Pola Bullish Engulfing dianggap mempunyai akurasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan pola candle Bullish Pin Bar. Hal ini karena candle kedua dari pola ini sudah bisa menjadi konfirmasi perubahan pasar ke arah atas. Namun meskipun begitu, tidak ada salahnya memakai sinyal lain untuk konfirmasi tambahan.

Baca juga:  Pengertian Spread: Jenis dan Artinya Dalam Trading

3. Bullish Piercing

Sama seperti pola Engulfing, Bullish Piercing ini juga terdiri dari 2 candle. Meskipun sama-sama mempunyai komposisi 1 candle bersih dan 1 candle bullish, namun terdapat perbedaan penting yaitu pada ukuran candle yang dimaksud.

Bullish Piercing ini merupakan pola candlestick untuk open posisi yang candle bullishnya lebih besar dibanding candle sebelumnya sebagai sinyal pembalikan. Syarat terbentuknya pola Bullish Piercing adalah:

  • Open candle kedua di bawah candle yang pertama
  • Close candle kedua minimal berada setengah dari body candle pertama

Dilansir dari Forex with An Edge, Bullish Piercing ini cukup menarik karena apabila digabungkan bisa membentuk Bullish Pin Bar. Hal inilah yang menjadi alasan kenapa validasi pola ini juga bisa dilakukan dengan cara memantau apakah pola Pin Bar ikut terbentuk atau tidak di time frame yang lebih besar.

Contohnya Anda melihat Bullish Piercing pada time frame 30 menit, maka buka time frame yang 2x lebih besar atau 1 jam untuk melihat apakah terbentuk Bullish Pin Bar atau tidak. Perlu Anda ketahui bahwa warna candle yang menandakan bearish / bullish tidak menentukan akurasi dari Bullish Pin Bar.