Dariberita – Setiap hari banyak orang yang repot dengan urusan cucian. Ini merupakan peluang usaha yang menjanjikan. Namun ada beberapa kelemahan usaha laundry.
Dari sisi keuntungan usaha ini cukup menjanjikan. Repeat ordernya juga tinggi. Bahkan sangat mungkin mendapatkan pelanggan tetap. Sebagaimana bisnis lain, usaha laundry juga mempunyai beberapa kelemahan yang menjadikan rugi.
Daftar Konten
Kelemahan Usaha Laundry
Saat ini bisnis laundry berjamur dimana-mana. Mulai yang pengerjaannya secara profesional dengan peralatan canggih dan Standar Operasional Prosedur atau SOP baku sampai skala rumahan. Ternyata banyak orang yang tergiur untuk mencicipi keuntungan usaha binatu ini.
Laundry bukanlah bisnis musiman. Setiap hari konsumen selalu ada. Dari kiloan sampai per item dengan dry clean. Jenis pelayanan yang tersedia juga bermacam-macam. Ada yang melayani cuci saja, setrika dan paket keduanya.
Cara menjalankan bisnis ini cukup mudah. Break even Point atau BEP-nya juga cepat. untuk menjalankannya pun seorang pengusaha tidak memerlukan karyawan yang handal. Selama bisa mencuci dan menggosok dapat bergabung.
Namun ternyata cukup banyak kelemahan usaha laundry. Ini membuat beberapa pelaku usaha terpaksa menutupnya karena pendapatan tidak sebanding dengan biaya operasional. Apa saja? Simak ulasan berikut!
1. Persaingan Tinggi
Seperti usaha lain. Jika berhasil, banyak pebisnis lain mengikuti. Begitu juga dengan laundry. Apalagi cara pengelolaan mudah, dapat dimulai dengan modal terbatas dan margin menggiurkan. Membuat banyak yang ingin ikut mencari keuntungan.
Persaingan tentu tidak dapat dihindari. Seorang pebisnis harus mampu berpikir kreatif akan menjadikan sebagai peluang untuk mendapatkan penghasilan yang signifikan secara ekonomi.
2. Kelemahan Usaha Laundry Berikutnya, Rawan Complain
Kendala utama usaha laundry adalah complain dari pelanggan. Kurang bersih, setrika tidak rapi, wanginya di bawah standar, tertukar dengan customer lain adalah beberapa penyebab kurang puasnya terhadap pelayanan.
Jika penanganan tidak tepat dan cepat maka berpotensi hilangnya pelanggan berpindah ke laundry lain. Kesiapan dalam menyelesaikan komplain merupakan salah satu strategi untuk memenangkan pasar.
3. Pemilik Usaha Harus Serba Bisa
Usaha laundry tidak membutuhkan banyak karyawan. Bahkan pengelolaannya dapat dilakukan oleh pemilik saja tanpa bantuan orang lain. Terlebih jika masih dalam tahap merintis dan belum menghasilkan pendapatan signifikan.
Pada kondisi tersebut pemilik laundry harus serba bisa. Menjalankan mesin cuci, menyetrika, packing, petugas kasir, bahkan membetulkan selang dan saluran air yang bermasalah. Ini merupakan tantangan tersendiri.
4. Selalu Siaga
Alasan seseorang lebih memilih membuka usaha daripada bekerja kantoran adalah karena waktu yang fleksibel. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi pemilik laundry yang harus selalu siap.
Bisa jadi pelanggan tiba-tiba menghubungi karena akan mengambil barang yang sudah selesai pengerjaan. Bahkan terpaksa menghadapi komplain ketika seharusnya beristirahat. Hal seperti ini tidak dapat dihindari.
5. Modal Besar
Memulai bisnis laundry dengan modal terbatas, bahkan dengan mesin cuci rumah. Namun jika ingin lebih profesional tentu perlu peralatan yang memadai. Mesin cuci modern, pengering canggih dan sebagainya.
Untuk memulai bisnis profesional pengusaha tertantang menyediakan dana dalam jumlah cukup. Beberapa orang membuka dengan modal ratusan juta. Sedikit dengan capital sedikit, tetap dapat memiliki usaha laundry asal niat dan mampu mengelola.
Kelemahan bisnis laundry dapat teratasi dengan beberapa strategi. Optimalkan potensi yang ada sehingga bisa menghasilkan keuntungan signifikan. Jangan terobsesi untuk mengelola skala besar, mulailah dari yang kecil.
Manfaatkan semua perlengkapan yang ada dan berikan service excellence sehingga pelanggan tidak pindah ke pesaing. Kelemahan usaha laundry bukanlah halangan, tetapi tantangan yang harus terpecahkan.