Contoh Rekap Orderan Olshop, Agar Semua Transaksi Tercatat

Dariberita – Perlu contoh rekap orderan olshop? Jangan biarkan transaksi di bisnis online Anda mengalami keruwetan, bahkan sejumlah uang dan barang lenyap entah ke mana. Jika terjadi, mulailah membuat pencatatan secara tertib, dari sekarang.

Rekap order adalah pencatatan detail transaksi yang mencakup nama, jumlah, dan harga barang. Selain itu, Anda juga bisa menambahkan informasi lainnya. Dengan demikian, akan mudah untuk mengecek kesesuaiannya dengan buku kas dan stok.

Kegunaan Buku Rekap Order

Pencatatan merupakan aktivitas penting dalam sebuah bisnis, termasuk online shop. Kegiatan ini bisa menjadi data dan bukti yang nantinya berguna dalam perkembangan usaha. Agar lebih jelas, di bawah ini adalah beberapa kegunaannya.

  • Sebagai pengingat barang yang harus segera terkirim.
  • Mengetahui kapan harus melakukan penagihan kepada konsumen.
  • Sebagai database
  • Melihat posisi stok sewaktu-waktu.
  • Mengecek jenis barang yang lebih cepat laku dan tidak.
  • Sebagai referensi pencatatan kas masuk.
  • Menjadi pertimbangan waktu yang tepat untuk menambah stok dan kapan harus melakukan sale.

Melihat banyaknya kegunaan dari buku rekap order ini, jelas tidak bisa menyepelekannya. Kendati demikian, sebaiknya membuat rekap sesuai dengan keperluan secara sederhana, agar mudah memahaminya.

Baca juga:  Pembukuan Contoh Laporan Keuangan Sederhana

3 Contoh Rekap Orderan Olshop Sederhana

Bagaimana bentuk pencatatan rekap yang ideal? Pada dasarnya semua tergantung pada kebutuhan informasi Anda. Jika memerlukan informasi mendetail, maka buku rekap pun semakin lengkap. Agar semakin jelas. silakan simak contohnya.

1. Rekap Order Data Base Konsumen

Pertama, Anda bisa membuat format rekap order yang nantinya bisa sekaligus menjadi data base konsumen. Artinya, segala hal penting tentang konsumen, termasuk nama, alamat, dan barang yang mereka beli ada di sana.

Berikut ini adalah contoh rekap orderan olshop sekaligus database konsumen.

Ini merupakan pencatatan per nama konsumen. Anda bisa membuatnya menjadi kartu, atau mencetaknya sebagai buku. Nantinya, rekap ini bisa bermanfaat jika ingin memberikan promo khusus kepada pelanggan tertentu.

Baca juga:  Barang yang Lagi Booming di Online Shop

2. Buku Order Untuk Merekap Semua Penjualan

Selanjutnya, Anda juga bisa membuat pencatatan yang lebih berfungsi untuk merekap penjualan dalam satu periode. Contohnya adalah seluruh transaksi jual dalam sebulan. Berikut ini adalah contohnya.

Dalam pencatatan tersebut, memang tidak tampak identitas pemesan, seperti alamat dan nomor teleponnya. Namun, formatnya mencukupi untuk langsung membuat rekap dan jumlah uang masuk dalam periode satu bulan.

Baca juga:  Contoh Pembukuan Olshop Sederhana, Keuangan Lebih Terpantau

3. Contoh Rekap Orderan Olshop Untuk Pencatatan Stok

Selanjutnya, Anda juga bisa membuat rekap order sebagai acuan perubahan stok barang dagangan. Dengan demikian, akan mudah mengetahui posisi jumlah stok kapan pun perlu.

Anda pun dapat melakukan pengecekan barang mana yang menjadi favorit, sehingga bisa meningkatkan pembelian. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa stok barang tersebut selalu tersedia.

Berikut ini adalah contoh buku stok.

 

Pada tabel tersebut, barang tercatat per item. Mulai dari nama, kode, harga jual, harga beli, jumlah stok dan perubahannya. Adapun kolom perubahan bisa Anda isi sesuai tanggal.

Tabel stok akan memudahkan untuk melakukan cross check dengan rekap order. Dengan demikian akan tampak berapa barang yang masuk dan keluar pada hari itu. Cara ini memudahkan olshopper dalam pengelolaan stoknya.

Melalui rekap order, Anda bisa mengetahui selera masing-masing konsumen berdasarkan pembeliannya. Selain itu merupakan pengingat apabila ada order yang terlewat belum terkirim. Hal ini bisa saja terjadi ketika olshop sedang ramai pembeli.

Beberapa contoh rekap orderan olshop di atas bisa Anda terapkan sesuai kebutuhan. Intinya, jangan biarkan ada transaksi yang tidak tercatat. Hal ini akan membuat kekacauan di kemudian hari, sehingga membawa kerugian bagi bisnis.