Dariberita – Bergabung dalam sebuah program kemitraan dalam bank harus memastikan beberapa hal terlebih dahulu. Salah satunya adalah risikonya. Lalu, apakah ada risiko jadi agen BRI Link?
Mengingat bank ini termasuk salah satu yang populer dan banyak orang menggunakannya. Meskipun demikian, bukan berarti dalam setiap programnya akan selalu menguntungkan. Ketahui beberapa risikonya di pembahasan ini.
Daftar Konten
Risiko Jadi Agen BRI Link
Dalam sebuah rekomendasi, tentu yang lebih menonjol adalah keuntungannya. Apalagi seseorang bisa menghitung keuntungan di BRI Link dengan mudah. Jadi, akan ada gambaran seberapa banyak yang bisa didapatkan.
Namun, mengetahui keuntungannya saja tidaklah cukup. Seseorang harus cukup jeli dalam memilih sebuah program bank. Caranya dengan mempertimbangkan besar risiko yang kemungkinan agen dapatkan.
Sebab, jika ternyata risikonya cukup besar, bisa jadi kerugian akan bertumpu pada keuntungannya. Dalam artian, nominal kerugiannya bisa lebih besar. Berikut ini risiko jadi agen BRI Link yang perlu setiap orang ketahui.
1. Membutuhkan Modal yang Besar
Modal untuk menjadi agen BRI Link tidaklah sedikit. Kegunaan modal tersebut untuk menyewa lokasi yang strategis. Selain itu, juga membutuhkan modal dana untuk biaya pengoperasiannya nanti.
Tentu saja jika hal tersebut dikalkulasikan akan menjadi sangat besar. Belum lagi risiko lainnya yang akan agen dapatkan setelah program berjalan. Jadi, harus benar-benar mempertimbangkannya terlebih dahulu.
2. Uang Rusak
Hal ini termasuk lumrah terjadi, nasabah yang melakukan transaksi seringkali menyelipkan uang rusak. Jika agen BRI Link kurang jeli, maka risiko tertanggung sendiri.
Maka dari itu, sebaiknya lebih jeli dalam menerima uang dari nasabah. Caranya dengan mengeceknya dahulu sebelum deal menerimanya. Dengan demikian, akan meminimalisir adanya kerugian.
3. Uang Palsu
Risiko lainnya selain uang rusak adalah uang palsu. Tidak menutup kemungkinan agen BRI Link akan menerima uang palsu dari nasabah. Baik itu sengaja atau tidak, tetap bisa membuat agen rugi.
Biasanya saat transaksi setor tunai, pulsa operator, pembelian token listrik, dan lainnya yang memakai uang cash. Jadi, sediakan alat pendeteksi uang untuk menghindari kejadian tersebut.
4. Risiko Jadi Agen BRI Link Saat Target Transaksi Tidak Tercapai
Agen BRI Link mempunyai target minimal transaksi, yaitu sebanyak 200 kali. Jika ternyata setelah waktu 7 bulan pertama target tidak terpenuhi, maka agen akan kena denda pinalti.
Pinalti yang harus agen bayar adalah 1.000 kali jumlah kurangnya transaksi. Misalnya, pada bulan ke-8, agen cuma memperoleh 100 transaksi. Berarti kurang 100 lagi untuk mencapai target.
Jika demikian, perhitungan denda pinaltinya adalah 1.000 x 100 = 100.000. Tentu saja hal tersebut akan membuat agen rugi, alih-alih mendapatkan keuntungan yang diharapkan.
5. Transaksi Gagal
Saat melakukan transaksi perbankan, yang agen butuhkan adalah jaringan atau sinyal yang stabil. Jika dalam cuaca buruk, rentan sekali sinyal akan melemah, sehingga risiko transaksi gagal cukup besar.
Saat seperti itu, dana tetap terpotong dan agen akan rugi. Bukan mengalami kerugian karena dana hilang, tetapi pada waktu pengurusannya. Sebab, uang debet dari transaksi yang gagal akan tetap aman.
Jika ingin kembali, maka harus memberikan bukti transaksi ke bank BRI terdekat. Prosesnya akan memakan waktu yang cukup lama, kurang lebih selama 14 hari.
6. Komplain Nasabah
Risiko yang paling membuat pusing saat ada nasabah yang komplain. Hal ini bisa saja setiap hari ada, terutama jika jumlah nasabahnya sangat banyak. Jadi, agen harus bisa berpikir tenang dan menanganinya dengan sabar.
Pada umumnya, risiko jadi agen BRI Link pada poin ini terjadi jika transaksi gagal. Tentunya sifat nasabah berbeda-beda, ada yang bisa mengerti. Ada pula yang langsung mengklaim agen kurang bertanggungjawab.